Pengukuran IQ (Intelligence Quotient)
untuk menentukan kecerdasan seseorang, khususnya sejak anak-anak, telah
lama digunakan dalam masyarakat, termasuk sistem pendidikan. Dirasa
sudah tidak cocok dengan kemampuan manusia yang kian berkembang, Howard
Gardner, seorang seorang psikolog dan pendidik dari Amerika Serikat,
terinspirasi Jean Piaget mencetuskan teori kecerdasan majemuk/kecerdasan
ganda (multiple intelligence). Gardner yang pernah bekerja sama dengan
Erik Erikson, seorang psikolog ahli psikolinguistik, membagi kecerdasan
menjadi delapan jenis.
Kecerdasan majemuk, menurut Gardner, membagi tiap manusia berdasarkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah, menemukan isu baru untuk dipecahkan, dan melakukan inovasi. Kecerdasan ini didapat dari bawaan (nature) dan didikan (nurture). Artinya, beberapa kecerdasan merupakan hasil genetik, namun dapat juga dibentuk. Teori kecerdasan majemuk diharapkan dapat memecahkan masalah pendidikan yang selama ini menyamaratakan anak dari segi alat uji kecerdasan. Seharusnya, tidak boleh ada istilah “anak bodoh” karena hasil tes kecerdasan yang rendah. Gardner berharap tiap orang tua dapat mengenali potensi anak sejak dini dan memberikan dorongan bagi anak untuk mengembangkan dan menyeimbangkannya. Berikut delapan kecerdasan tersebut beserta contoh pekerjaan yang berkaitan:
Kecerdasan majemuk, menurut Gardner, membagi tiap manusia berdasarkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah, menemukan isu baru untuk dipecahkan, dan melakukan inovasi. Kecerdasan ini didapat dari bawaan (nature) dan didikan (nurture). Artinya, beberapa kecerdasan merupakan hasil genetik, namun dapat juga dibentuk. Teori kecerdasan majemuk diharapkan dapat memecahkan masalah pendidikan yang selama ini menyamaratakan anak dari segi alat uji kecerdasan. Seharusnya, tidak boleh ada istilah “anak bodoh” karena hasil tes kecerdasan yang rendah. Gardner berharap tiap orang tua dapat mengenali potensi anak sejak dini dan memberikan dorongan bagi anak untuk mengembangkan dan menyeimbangkannya. Berikut delapan kecerdasan tersebut beserta contoh pekerjaan yang berkaitan:
- Kecerdasan bahasa/linguistik. Bentuk kecerdasan di mana seseorang mampu menggunakan kata-kata secara efektif. Dikatakan, seseorang dengan kecerdasan bahasa memiliki kemampuan auditori yang tinggi. Mereka memecahkan masalah dalam bentuk kata-kata. Contoh, penulis, penyair, jurnalis, motivator/pembicara, editor.
- Kecerdasan logika-matematika. Bentuk kecerdasan di mana seseorang dapat menalar dan menghitung dengan baik, berpikir secara konseptual, abstrak, dan mampu melihat pola suatu hubungan. Mereka mempelajari dan membentuk konsep sebelum menghadapi detail. Contoh, ahli matematika, ilmuwan, akuntan, dan ahli komputer.
- Kecerdasan visual-spasial. Bentuk kecerdasan di mana seseorang dapat memahami jarak fisik, kemudian mengindra ruang dan arah secara akurat. Mereka sangat peka pada lingkungan, juga memecahkan masalah dengan gambar dan bentuk, seperti pada puzzle dan peta. Contoh, pemahat patung, pelukis, arsitek, pelaut, dan pilot.
- Kecerdasan tubuh-kinestetik. Bentuk kecerdasan di mana seseorang dapat menggukan gerak tubuh secara efektif. Mereka menggukan sentuhan dan bahasa tubuh dalam berinteraksi dengan objek. Contoh, olahragawan, ahli bedah, penari, dan tenaga kreatif lain.
- Kecerdasan musikal. Bentuk kecerdasan di mana seseorang sangat sensitif terhadap suara, termasuk titinada, melodi, irama, dan nada. Tidak hanya menyukai lagu-lagu, mereka juga peka terhadap suara di sekitar mereka, termasuk membedakan aliran musik. Sering kali, seseorang dengan kecerdasan musikan dapat belajar secara efektif jika ada musik. Contoh, musisi, komposer, dirigen, dan pendengar musik.
- Kecerdasan interpersonal. Bentuk kecerdasan di mana seseorang mampu memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara baik. Mereka mampu membina hubungan yang efektif dengan sekitar karena empati yang tinggi, sehingga memiliki banyak teman. Contoh, politisi, guru, aktris, dan pekerja sosial.
- Kecerdasan intrapersonal. Bentuk kecerdasan di mana seseorang dapat memahami ketertarikan dan tujuan hidup orang lain. Mereka percaya pada kemampuan intuisi dan perasaan, memiliki motivasi dan percaya diri yang kuat walaupun kadang merasa malu/sungkan untuk berinteraksi dengan sekitar. Contoh, psikolog, psikiater, filsuf, dan teolog.
- Kecerdasan naturalis/alam. Bentuk kecerdasan di mana seseorang dapat mengenali elemen-elemen penting dalam alam, meliputi flora dan fauna. Mereka memiliki minat dan kecintaan yang tinggi terhadap alam semesta, sehingga cenderung menjaga lingkungan sekitar. Selain itu, mereka juga memanfaatkan dan merawat alam secara baik, serta suka melakukan aktivitas luar ruang. Contoh, petani, nelayan, pemburu, pecinta alam, penjelajah alam, dan ahli biologi.
Dengan teori kecerdasan majemuk, diharapkan orang tua dapat mengetahui kemampuan anak, namun di satu sisi dapat mendorong anak mempelajari bidang yang baru. Kini, pemahaman tentang kecerdasan majemuk telah menyebar di masyarakat, sehingga tiap orang dapat mengarahkan dirinya dalam memperoleh pekerjaan sesuai minat atau bakat. Cara ini berdampak pada kemaksimalan penggunaan potensi hidup dan menjaga keunikan tiap individu.
